Mane sepertinya meluapkan emosinya setelah digantikan oleh pelatih Juergen Klopp ketika Liverpool mengunjungi Burnley. Striker Senegal itu kesal karena Salah tidak ingin mengoper bola kepada Mane meskipun bebas. Salah, di sisi lain memaksa dirinya untuk mencetak gol dan gagal.
Insiden ini menciptakan asumsi bahwa Salah adalah seorang penyerang egois. Striker Liverpool diminta untuk memprioritaskan kemenangan tim, daripada ambisi pribadinya untuk mencetak gol.
Fowler menganggap kisah Salah dan Mane terlalu berlebihan. Mantan pemain yang telah mencetak lebih dari 150 gol untuk Liverpool ingin Salah tetap egois karena mengingat tugasnya adalah membobol gawang lawan.
SBOBETHOKI – Website Betting Bola Online Kasino Terkemuka di Indonesia & Asia Agen SBOBET Online Terpercaya
"Sejujurnya saya tidak pernah mendengar omong kosong seperti hal yang dinilai sebagai cekcok di antara Mane dan Mo Salah," ujar Fowler pada kolomnya di Mirror."Semua orang berkomentar dan membicarakan omong kosong soal menjadi serakah atau menghancuran semangat tim, pernahkah mereka menyaksikan sepakbola sebelumnya? Anda tidak bisa menjadi pencetak gol berkelas tanpa kepercayaan diri untuk membobol gawang lawan. Itulah yang dilakukan para pencetak gol," tambahnya.
"Saya melihat rekor Salah dan berpendapat jika ia akan tetap melakukan hal itu. Anda tidak akan mencetak banyak gol, tanpa menjadi apa yang orang bilang sebagai egois," kata Fowler yang kini menjabat sebagai manajer klub Australia, Brisbane Roar.
"Tetapi apa yang orang-orang mau? Apakah mereka ingin Salah sebagai pencetak gol atau ia sebagai pemain yang selalu memberi umpan? Anda tidak benar-benar bisa menjadi keduanya," tandasnya.
SBOBETHOKI – Website Betting Bola Online Kasino Terkemuka di Indonesia & Asia Agen SBOBET Online Terpercaya
Betting Bola Online Sbobethoki
Klik Disini untuk Register Sbobethoki
#SBOBETHOKI #BETTINGBOLAONLINE

0 Comments